Apa yang kami bisa ?

 

 

 

Begitu banyak bencana datang hampir dalam waktu bersamaan
Apa yang bisa kami lakukan, hmm mungkin ini,,,,

 

1. Menuliskan status di akun facebook bahwa turut bersimpati kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan
2. Nge-tweet status serupa di akun twitter yang dimiliki
3. Meng RT tweet yang berisi berita terbaru mengenai bencana yang diterima dari akun berbagai pihak, sukarelawan dan lembaga yang yang di follow
4. Mengupdate temen2 lain via BBM, ym, buzz, gtalk etc. (mungkin mereka juga sudah tahu kok)
5. Menyaksikan berita di berbagai media (TV, dan Internet) dan membicarakan dengan sesama teman kantor mengenai bencana ini

 Setelah dipikir-pikir, apakah itu cukup??? Yah, mungkin ini lebih baik daripada tidak melakukan apapun, atau seakan tidak perduli dengan semua bencana ini.

 

Toh masih banyak orang yang (masih berani) mengeluhkan kemacetan yang dihadapi karena banjir (baca: genangan) di Jakarta. Kita semua tahu bahwa banjir ini sama sekali tidak mengancam jiwa para pengendara motor (apalagi mobil) yang melintas. Tentunya tidak seberapa jika dibandingkan dengan apa yang dialami para penduduk yang menjadi korban.

 

Apa yang kami bisa ?

 

Mau ikut berangkat jadi sukarelawan, tapi langkah masih terasa sangat berat karena berbagai alasan duniawi. Sungguh kami tidak tahu apa yang kami bisa lakukan.

 

Sekarang ini yang kami lakukan hanya berdoa agar semuanya cepat berakhir dengan baik, korban dapat diminimalisir dan para pemimpin sadar bahwa inilah saat yang paling tepat untuk melayani para konstituen nya. Harapannya pelayanan dari para pemimpin akan memungkinkan dikerahkan semua daya upaya untuk melewati masa sulit sehingga para korban dapat menata kehidupan seperti sedia kala

 

Semoga ini cukup, meskipun kami tahu dari lubuk hati yang paling dalam, kami bisa melakukan lebih dari ini untuk membantu.

 

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun

 

Subhanallah, Allahu Akbar