Belajar Sholat

Pernah disuatu hari saya ditegur oleh salah seorang sepupu dari keluarga istri. Bukan suatu teguran yang buruk rupanya, karena suatu waktu sayapun tersenyum sendiri mengingat hikmah dari teguran tersebut. 

Suatu hari ketika hendak sholat, Habibi (anak saya) pun bergegas masuk ke kamar tempat saya sholat, dan seketika itupun saya memintanya keluar kamar dengan maksud agar sholat saya tidak diganggunya. 
Kira-kira teguran sepupu saya adalah: 
“Lho kok malah disuruh keluar anaknya,,,biarin aja dia ngelihat Ayahnya sholat,,,biar dia terbiasa nantinya”
Karena saat itu agak terburu-buru, akhirnya teguran dari sepupu yang secara umur lebih muda itupun saya acuhkan, dan tetap saya meminta Habibi untuk keluar, dengan harapan sholat saya tidak diganggunya. 
Beberapa hari kemudian, saya kembali terngiang oleh teguran tersebut dan akhirnya sayapun membiarkan Habibi beredar di kamar tempat saya sholat. Memang seringkali dia duduk di sajadah, berlarian, bahkan menaiki punggung saya saat sholat. Akan tetapi tentunya dengan mengingat suatu cerita Rasulullah SAW, bahwa beliaupun seringkali "diganggu" oleh anaknya saat dia sholat, namun dalam cerita tersebut beliau membiarkan anaknya, bahkan seringkali sampai durasi sholatnya bertambah panjang, karena beliau tidak mau anaknya yang sedang berada di punggung beliau terjatuh saat ia bangun dari sujud panjangnya. 
Singkat cerita, setelah beberapa kesempatan saya membiarkan Habibi ‘mengganggu’ sholat saya, saya pun menuai hasilnya. Dalam beberapa kesempatan, ketika saya sholat, sontak Habibi meminta Mamanya untuk segera mengambilkan sarung dan sajadah mini yang memang khusus kita sediakan (meskipun sarungnya bukan sejati sebuah sarung, akan tetapi sepotong kain batik yang kami lipat sedemikian rupa sehingga terlihat seperti sarung saat dikenakan). 
Tanpa bimbingan, dengan segala kelucuan dan kepolosannya, Habibi mulai menirukan gerakan sholat yang saya lakukan, lengkap dengan komat-kamit di mulutnya seakan membacakan sesuatu. Melihat hal ini, mamanya segera mengambil kamera dan mengabadikan momen ini. Subhanallah, sekitar lebih dari separuh gerakan sholat dapat dilakukannya, kecuali saat sujud. Mungkin karena sulit, akhirnya yang dia lakukan adalah merebahkan badan dengan posisi tengkurap.(lihat foto)